SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kampung Cicadas di Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, diterjang pergerakan tanah. Akibat bencana itu, sebanyak 14 kepala keluarga di Kampung Cicadas ikut terdampak.
Pergerakan tanah mengakibatkan bangunan rumah warga rusak. Rata-rata kerusakan pada bagian dinding tembok rumah terdapat retak-retak. Tanah juga mengalami pergeseran hingga merekah memanjang.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani, mengatakan berdasarkan laporan dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, setidaknya terdapat 14 bangunan rumah yang terdampak dengan kondisi dinding tembok retak-retak.
“Penyebab pergerakan tanah diduga karena intensitas curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini. Dari laporan dan pemantauan di lapangan, tidak ada korban jiwa,” kata Anita, Sabtu (12/12/2020).
Sebagian penghuni ada yang mengungsi ke rumah kerabat. Namun sebagian lagi masih menempati rumah mereka.
“Kami imbau agar mereka yang masih menempati rumahnya, harus selalu waspada. Apalagi kalau hujan deras. Mereka harus segera mengungsi karena dikhawatirkan tanah terus bergeser,” tutur Anita.
Penanganan awal, jelas dia, relawan P2BK Cibadak sudah berkoordinasi dengan unsur muspika, aparatur desa, serta unsur terkait lainnya. Hasil asesmen di lapangan, warga membutuhkan logistik berupa bahan material serta sembako.
“Kita pendataan dulu, nanti bantuan akan segera menyusul,” terangnya.
Pergerakan tanah yang terjadi Sabtu (12/12/2020) merupakan kali kedua kurun 3 tahun terakhir. Menurut Anita, sebelumnya sekitar 2018, kampung tersebut juga pernah mengalami bencana serupa.