CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Ekosistem di perairan Waduk Cirata yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga mulai terdegradasi. Kondisi tersebut memicu terus berkurangnya populasi perikanan air tawar.
Ketua Baraya Mancing Waduk Cirata (BMWC), Bubung Koswara, menuturkan terdegradasinya ekosistem di kawasan perairan Waduk Cirata satu di antaranya diduga karena limbah sampah plastik. Diperlukan sosialisasi dan edukasi berkelanjutan agar masyarakat, khususnya para pemancing tidak membuang sampah ke kawasan perairan Waduk Cirata.
“Tak sedikit para pemancing tanpa sadar membuang sampah plastik bekas umpan, bandul, makanan, atau minuman ke waduk. Nah ini tentu berdampak besar terhadap ekosistem,” kata Abung, sapaan akrab Bubung Koswara, di sela kegiatan tebar ribuan ekor benih ikan di Rakit MK wilayah perairan Pulo Bangkong, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Sabtu (26/12/2020).
Setiap hari, kata Abung, ratusan sampai ribuan pemancing berada di kawasan perairan Waduk Cirata. Abung mengasumsikan jika sehari mencapai 400 orang pemancing yang membawa sampah sekitar 1/4 kilogram, maka terdapat 100 kilogram beragam sampah yang dibuang ke perairan.
“Kalau terus dibiarkan, maka lima tahun ke depan Waduk Cirata bisa jadi lautan sampah,” ujarnya.
Karena itu, aksi menebar benih ikan ke perairan merupakan salah satu cara memulihkan kembali ekosistem di kawasan tersebut. Namun, lanjut Abung, kegiatan itu harus dibarengi juga dengan tidak membuang berbagai sampah ke perairan.
“Kami sudah bertekad, sampah bekas apapun tidak dibuang ke perairan. Kami akan membawa kembali sampah-sampah itu setelah selesai memancing. Dengan begitu, maka ekosistem di perairan Waduk Cirata akan terus lestari,” tegas Abung.