Fatonah, warga lainnya mengaku hampir seluruh bagian rumahnya rusak akibat bencana pergerakan tanah. Kerusakannya pada bagian lantai rumah ikut ambles, dinding mengalami retak, dan tiang-tiang penyangga rumah sudah miring.
“Kejadian ini bukan kali pertama. Tahun lalu juga pernah terjadi. Dulu rumah saya cukup besar, setelah diperbaiki ukurannya dikecilkan karena khawatir akan ada pergeseran tanah lagi. Tapi sekarang pergerakan tanahnya malah semakin parah,” keluhnya.
Seperti warga lainnya, Fatonah juga tidak beranjak mengungsi ke tempat lain meski diselimuti bayang-bayang kecemasan. Ia bertahan menempati rumahnya sejak terjadi pergerakan tanah yang disertai hujan secara terus menerus.
Reporter: Agris Suseno
Editor: D Mulyadi