SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan kebijakan pemerintah mencegah penyebaran kasus covid-19. Namun, langkah tersebut ada plus dan minus bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Di Kabupaten Sukabumi misalnya, salah seorang warga sekaligus pelaku usaha pariwisata di Kecamatan Ciemas yang masuk kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu membuat surat terbuka kepada Pemkab Sukabumi dan Dinas Pariwisata melalui media sosial Facebook.
Pelaku usaha itu menilai pemberlakuan PSBB dan PPKM di Jawa Barat dan daerah lainnya di Indonesia berimplikasi terhadap penurunan ekonomi masyarakat yang memiliki usaha di bidang pariwisata seperti homestay/penginapan, guide lokal, restoran, warung, serta usaha lainnya sebagai penyangga wisata di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
“Pemkab Sukabumi harus mencari solusi agar pelaku usaha pariwisata di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu bisa bertahan di masa pandemi saat ini,” ujar Aris Irvan, dalam surat terbuka yang diunggah di laman Facebook miliknya, Minggu (7/2/2021).
Saat pandemi covid-19 terjadi, kata Aris, banyak pelaku usaha pariwisata di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, khususnya di Kecamatan Ciemas mengalami kebangkrutan atau gulung tikar imbas penerapan PSBB dan PPKM. Padahal, tambah Aris, sejak virus korona mewabah sampai saat ini warga di Kecamatan Ciemas tidak ada yang terkena suspek covid-19 maupun meninggal akibat virus tersebut.
“Kami selaku warga di kawasan wisata Geopark Ciletuh khususnya Kecamatan Ciemas yang terdampak pandemi covid-19, meminta pihak Dinas Pariwisata membuat event yang bisa membangkitkan kunjungan wisata dengan tetap menjaga standar protokol kesehatan,” imbuhnya.