“Kalau ada persoalan antara masyarakat dengan perangkat desa, silakan dimusyawarahkan. Kami sangat menyayangkan masalah jalan rusak diposting ke media sosial, seharusnya tabayyun dulu. Tapi kejadian ini pelajaran bagi kita semua. Mulai sekarang kita bangun komunikasi intensif sehingga setiap ada permasalahan bisa dicari jalan keluarnya,” jelas Yudha.
Sekretaris PGRI Kabupaten Sukabumi, Asep Nurahman, mengatakan kejadian perkusi yang dilakukan oknum perangkat desa terhadap guru sudah diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
“Awalnya PGRI punya agenda ingin beraudiensi dengan DPRD pascakejadian perkusi yang dialami guru. Hari ini kami memenuhi undangan rapat dengar pendapat dengan legislatif. Namun kami minta ada jaminan keselamatan dan keamanan bagi pak Eko. Karena kita khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya,” imbuhnya.
Sementara itu, guru SMPN 1 Cicantayan, Eko Purtjahjanto, menambahkan masalah yang dialaminya sudah diselesaikan dan saling meminta maaf antara kedua pihak. Ia juga mengaku tidak merasa terancam dan timbul rasa dendam pascakejadian tersebut.
“Semua sudah clear, tidak ada masalah lagi. Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya ke depan,” pungkasnya.
Namun sangat sayangkan, pada kegiatan hearing itu tidak dihadiri Kepala Desa Cijalingan dan perangkat Kecamatan Cicantayan. (adv)
Kontributor: H Asep
Editor: Hafiz Nurachman