SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi menilai ketidakhadiran Kepala Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan pada kegiatan rapat dengar pendapat (hearing) tidak mencerminkan sebagai aparatur pemerintah desa yang baik dan bertanggung jawab. Padahal, rapat dengar pendapat yang diinisiasi DPRD itu salah satu bentuk klarifikasi permasalahan infrastruktur jalan rusak di Desa Cijalingan yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Oknum perangkat desa mencaci maki dan melakukan intimidasi terhadap guru itu bermula dari postingan video jalan rusak menjadi trending topik di media sosial. Video itu diunggah salah seorang guru di SMPN Cicantayan, Eko Purtjahjanto, lantaran kesal jalan belum kunjung diperbaiki oleh pemerintah desa setempat.
“Kepala desa dan perangkat kecamatan sudah kita undang malah tidak ada yang hadir. Bagaimana kita bisa tahu persoalan yang sebenarnya terjadi. Sangat disayangkan mereka tidak kooperatif,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin, di sela rapat dengar pendapat di Pendopo Sukabumi, Senin (15/3/2021).
Rapat dengar pendapat dengan agenda klarifikasi atas kejadian persekusi dan intimidasi yang dilakukan oknum Kades Cijalingan terhadap salah seorang guru itu untuk mengurai benang merah akar persoalannya. Sehingga ke depan kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami minta DPMD dan Camat Cicantayan melakukan pembinaan terhadap kades itu. Kalau dengan kepala dingin, perlakuan perkusi yang dilakukan perangkat desa terhadap warganya tidak akan terjadi. Jangan karena gara-gara jalan rusak diposting ke media sosial, warganya jadi musuh perangkat desa. Tidak boleh itu,” tegas Sodikin.
