SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Memasuki bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah, bermunculan makanan dan buah-buahan yang menjadi ciri khas bagi umat muslim sebagai takjil menu berbuka Puasa. Satu di antaranya kolang kaling untuk campuran es buah dan kolak ini, jadi ladang usaha sambilan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Iwan (30), warga Kampung Cibubuay, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, misalnya. Sudah dua pekan ia menggeluti usaha menjadi pengolah buah kolang kaling dari pohon aren. Setiap hari, Iwan bersama saudara-saudaranya memproduksi kolang kaling untuk dijual ke pasaran menjelang Ramadan. Biasanya, kolang kaling ia jual ke pengepul di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
“Saya mengolah kolang kaling hanya memasuki Ramadan saja. Ini bisa dibilang usaha sambilan keluarga. Karena bulan-bulan biasa jarang ada yang pesan. Usaha ini merupakan berkah bagi keluarga saya setiap menjelang Ramadan,” kata Iwan, kepada magnetindonesia.co, Minggu (28/3/2021).
Proses pengolahan kolang kaling bisa dibilang gampang tapi susah. Iwan mendapatkan buah aren mentah untuk diolah menjadi kolang kaling beli dari petani di wilayah Desa Cibuntu. Satu pohon aren yang sudah ada buahnya dibeli seharga Rp50 ribu. Jika beruntung, satu pohon aren setelah diolah bisa menghasilkan puluhan kilogram kolang kaling.
“Buah aren ini terlebih dahulu direbus selama 4 jam sebelum menjadi kolang kaling. Kalau sudah matang, aren ditiriskan lalu dikupas dan diambil isinya. Selanjutnya direndam sekitar 2 mingguan,” beber Iwan, menjelaskan mengenai proses pengolahan kolang kaling.