SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kementerian Pertanian mendukung Kabupaten Sukabumi dalam penanganan malnutrisi potensial stunting. Penanganan terhadap keluarga stunting bisa dilakukan dengan asupan gizi yang cukup dan seimbang berasal dari tanaman dan hewan ternak.
“Stunting ini ada medis dan nonmedis. Kalau nonmedis berarti kekurangan gizi dan nutrisi. Makanya, kami melakukan pendekatan khusus dengan melibatkan bidan desa, kader, dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dalam perbaikan gizi dan nutrisi untuk menangani keluarga stunting,” ujar Ketua Tim Penanganan Stunting Kementerian Pertanian, Nandang Sunandar, di sela kunjungan ke Pendopo Sukabumi, Jumat (28/5/2021).
Nandang mengatakan, budidaya tanaman dan hewan ternak sebagai jawaban dalam penanganan malnutrisi potensial stunting. Penyediaan gizi dan nutrisi itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan kembali lahan kosong di pekarangan rumah untuk menaman sayuran dan memelihara ayam. Terlebih, ayam merupakan sumber protein yang mudah didapat.
“Ini akan berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Rencananya, Kementan akan memberikan bantuan stimulan beras dan lima ekor ayam unggul dengan karakter bertelurnya tinggi. Sebab, beberapa keluarga stunting itu akibat malnutrisi yang rendah pangan.
“Stunting urusan negara. Namun melalui sawah milik aset pemerintah desa bisa menanam beras yang hasilnya nanti untuk membantu penyediaan pangan bagi keluarga stunting,” kata Nandang.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengatakan strategi penanggulangan stunting berbasis tanaman dan ternak ini akan diadopsi di Kabupaten Sukabumi. Apalagi, hasil pengujian di beberapa daerah sudah berhasil.