Kabupaten Sukabumi Panen Perdana Padi Varietas Unggul Baru di Lokasi Demplot

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kabupaten Sukabumi melaksanakan panen perdana padi varietas unggul baru di lokasi demontrasi plot (demplot) yang dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. Pada panen perdana varietas Cakrabuana itu menghasilkan gabah padi seberat 8,4 ton per hektare.

“Hasil varietas Cakrabuana ini jauh melebihi angka rata-rata produktivitas padi di Kabupaten Sukabumi yaitu 6,4 ton per hektare,” ujar Kepala BPTP Jawa Barat, Wiratna, di sela panen perdana demplot padi varietas Cakrabuana di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Senin (12/7/2021).

Kegiatan panen perdana itu juga dihadiri anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Slamet, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, jajaran penyuluh pertanian dari BPP Kecamatan Cisaat, dan para petani. Pengembangan padi varietas unggul baru dan spesifikasi lokasi demplot itu untuk mendukung IP. 400 yang sedang dikembangkan BPTP di beberapa kabupaten di Jawa Barat.

“Di Jawa Barat, ada tiga kabupaten yang dijadikan sebagai lokasi demplot padi varietas unggul baru. Di antaranya Kabupaten Ciamis, Garut, dan Sukabumi,” sebut Wiratna.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, menambahkan pengembangan demplot padi varietas unggul baru di lokasi Poktan Mekar Tani 1 ini sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bahkan hasil padinya terbukti lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman lainnya.

“Ke depan padi varietas Cakrabuana akan dibudidayakan petani di Kabupaten Sukabumi. Karena varietas ini lebih unggul dan hasilnya pun cukup tinggi,” terangnya.

Selain itu, kata Sudrajat, rasa padi varietas Cakrabuana ini sangat enak, tidak cepat basi, dan berasnya juga berwarna putih. Walhasil, petani tidak akan kesulitan untuk menjual padi jenis ini.

“Nanti di lahan pengkajian demplot ini akan ditanami juga varietas super genjah MD70. Sehingga target pengembangan IP. 400 bisa terlaksana tepat waktu,” tandasnya.

Sekadar diketahui, demplot adalah metode penyuluhan pertanian dengan cara membuat lahan percontohan agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan. (adv)

Reporter:  Fadillah
Editor:  Hafiz Nurachman