SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pasca-ambruknya atap ruang kelas VII sekolah MTs Gandasoli di Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, belum diperbaiki karena terkendala masalah biaya. Bahkan material kayu bekas reruntuhan bangunan sekolah itu masih dibiarkan berserakan.
Ambruknya atap salah satu ruang kelas sekolah MTs itu terjadi pada Kamis (19/8/2021) malam, saat turun hujan lebat. Kondisi itu juga faktor umur teknis bangunan sekolah yang terlalu lama belum diperbaiki. Alhasil, kayu-kayu penyangga atap ruang kelas mengalami keropos.
“Sekolah ini dibangun pada 2009. Sejak dibangun hingga saat ini belum pernah diperbaiki. Jadi, sangat wajar kalau kayu-kayu penyangga atap ruang kelas keropos karena sudah lapuk dimakan usia,” ujar Kepala Sekolah MTs Gandasoli, Duduh Darussalam, Senin (23/8/2021).
Ia mengaku, selama 12 tahun berjalan bangunan sekolah belum pernah dilakukan perbaikan skala besar. Sehingga, material kayu yang terdapat dibangunan sekolah mengalami rapuh dan keropos. Namun, pemeliharaan rutin kerap dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan cukup parah pada bangunan tersebut.
“Ruang kelas yang atapnya ambruk ini sudah lama tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa siswi. Soalnya, semenjak pandemi kegiatan belajar dilakukan secara online. Kami gunakan sekali-kali, itu juga hanya untuk pertemuan singkat,” jelasnya.
Duduh mengatakan, sejak atap ruang kelas ambruk, pengelola sekolah bersama komite sekolah, dewan guru, serta pemerintah setempat sudah melakukan musyawarah untuk mencari solusi agar rehabilitasi bangunan sekolah bisa segera dilaksanakan.