Air Bah Rendam 6 Rumah Warga di Kecamatan Gegerbitung, 2 Kepala Keluarga Diungsikan

AIR banjir merendam rumah warga di Desa/Kecamatan Gegerbitung. Foto: Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sedikitnya 6 unit rumah warga di Kampung Gegerbitung, RT 03/01, Desa/Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir berasal dari air selokan yang meluap, Senin (13/9/2021) malam. Banjir juga disebabkan intensitas curah hujan tinggi secara terus menerus yang mengguyur wilayah tersebut.

Berdasarkan informasi, banjir yang merendam kampung tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, saat curah hujan tinggi dan selokan tidak mampu lagi menampung debit air. Akibat kejadian itu rumah warga terendam air setinggi 0,5 meter. Banjir juga membawa lumpur pekat hingga memasuki pelataran, ruang tamu, dan kamar rumah.

“Air mulai surut sekitar pukul 23.45 WIB. Namun lumpur yang dibawa banjir masih menempel di lantai tiap ruangan rumah. Ada 6 rumah yang terendam air diakibatkan banjir. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, Ofiek, Selasa (14/9/2021).

BACA JUGA   Sadis! Diduga Dipicu Dendam, Saudara Tusuk Saudara

Ia mengatakan, material lumpur pekat di dalam rumah yang dibawa luapan air bah sebagian sudah dibersihkan masing-masing pemilik dibantu warga setempat. Namun 2 kepala keluarga terdampak banjir diungsikan ke tempat lebih aman karena perabotan rumah tangganya, termasuk kasur ikut terendam.

“Tadi malam, lumpur yang masuk ke dalam ruangan rumah warga langsung dibersihkan. Sekarang juga di lokasi banjir masih melakukan pembersihan lumpur dan mengeluarkan perabotan rumah tangga yang terendam,” terangnya.

Ofiek mengaku pascakejadian banjir sudah berkoordinasi dengan unsur pemerintahan setempat untuk penanganan lebih lanjut. Saat ini, dibutuhkan selimut dan sembako bagi warga yang terdampak banjir.

“Kami dan unsur pemerintahan setempat masih melakukan asesmen di lokasi bencana banjir,” tandasnya.

BACA JUGA   Perusahaan Asing Tunjuk Kawasan Goalpara dan Puncak Manis sebagai Lokasi Pengembangan Hortikultura

Add New Playlist