Pemkab Sukabumi Berkomitmen Bangun Jamban Masyarakat untuk Menuju STBM

PRESENTASI penilaian STBM Award 2021 disampaikan Wabup Sukabumi, Iyos Somantri. Foto: Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kabupaten Sukabumi mempunyai segudang inovasi pemenuhan kebutuhan sanitasi untuk mencapai lingkungan masyarakat bersih dan sehat. Alhasil, kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali itu pun diikutsertakan pada penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2021 tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Barat.

Sejauh ini, pemenuhan kebutuhan sanitasi yang sudah berjalan di Kabupaten Sukabumi mulai dari akronim Sapujagat (Sanitasi Punya Jamban Keluarga Sehat), SMS (Sanitasi Mencegah Stunting), SMK (Sanitasi Mencegah Korona), Bersama (Berkah Sampah dari Masyarakat), Apel Malang (Agen Perubahan Lingkungan Masyarakat Sukalarang), Gesit Sabumi (Gerakan Sanitasi Total sa-Sukabumi), serta STBM Masuk Sekolah.

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, mengatakan Pemkab Sukabumi serius menangani masalah sanitasi untuk percepatan dan keberlanjutan ODF. Bahkan program STBM berkelanjutan tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sukabumi 2021-2026.

BACA JUGA   Awas! Jika Tempati Lagi Ruangan di GOR Merdeka, Satpol PP Ancam Gunduli Anjal

“Kita juga melibatkan perusahaan dan peran swasta dalam pembangunan sanitasi di lingkungan masyarakat ini,” kata Iyos, di sela presentasi penilaian STBM Award 2021 melalui virtual di Pendopo Sukabumi, Selasa (21/9/2021).

Hingga kini, pelibatan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan sanitasi masyarakat telah terbangun sebanyak 23.485 unit jamban yang tersebar di 381 desa di Kabupaten Sukabumi.

“Kami (Pemkab Sukabumi) berkomitmen dan konsisten akan melaksanakan program STBM untuk meningkatkan cakupan kepemilikan jamban masyarakat,” jelasnya.

Add New Playlist