SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Penerapan kebijakan PPKM level 4 di Kabupaten Sukabumi yang berakhir pada Senin (6/9/2021), disinyalir ada salah input data laporan perkembangan kasus covid-19. Hal itu berbanding lurus dengan turunnya level penerapan PPKM di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini yang diumumkan pemerintah pusat.
“Kemarin-kemarin, penerapan PPKM level 4 di daerah kita itu terlalu pedas. Sekarang sudah turun jadi level 2. Peningkatan level kebijakan PPKM itu penyebabnya ada salah input data kasus yang dilakukan Satgas Covid-19. Ke depan tidak ada lagi salah input data faktor human error seperti yang sudah terjadi sebelumnya,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, seusai rapat paripurna, Senin (6/9/2021).
Politikus Partai Gerindra itu berharap kesalahan input data perkembangan covid-19 tidak terulang kembali. Sebab, lonjakan kasus bisa menjadi dasar pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penerapan PPKM jadi naik level.
“Hari ini PPKM sudah berakhir. Apakah pemerintah pusat mau memperpanjang PPKM lagi, kami tidak tahu? Kita lihat hasil evaluasinya nanti selama pelaksanaan PPKM di Kabupaten Sukabumi,” ucapnya.
Yudha mengajak semua lapisan masyarakat berdoa agar pandemi covid-19 di Kabupaten Sukabumi segera berakhir. Sehingga segala aktivitas yang dilakukan masyarakat kembali normal, namun tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan, hasil evaluasi nanti Kabupaten Sukabumi masuk level 1. Bahkan jadi original alias tanpa level,” harapnya.
Menurutnya, awal-awal pandemi covid-19 yang melanda seluruh Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Sukabumi dampaknya sangat luar biasa. Perekonomian masyarakat terpuruk, pariwisata terjun bebas, dan dunia pendidikan juga ikut terdampak.
“Setelah turun level, sekarang siswa siswi sudah bisa sekolah tatap muka dengan prokes ketat. Kawasan objek wisata juga sudah dibuka kembali. Tentunya ini harapan kita semua, pandemi segera selesai,” tandasnya. (adv)