Perubahan Iklim, Kabupaten Sukabumi Berpotensi Terjadi Bencana Hidrometeorologi

JAJARAN Forkopimda Kabupaten Sukabumi mengecek peralatan penanganan bencana hidrometeorologi milik Basarnas. Foto: Magnet Indonesia/Agris Suseno

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Bencana hidrometeorologi pada musim penghujan kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Penyebab bencana dipicu kondisi hutan yang terus berkurang karena alih fungsi lahan, penebangan pohon, serta kurangnya resapan air.

Mengantisipasi terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, dan angin puting beliung, pemangku kepentingan di Kabupaten Sukabumi menggelar apel dan simulasi kesiapsiagaan penanganan bencana di halaman kantor Pos SAR Basarnas di Palabuhanratu, Sabtu (13/11/2021).

Kegiatan itu melibatkan personel Polres Sukabumi, Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi, Pos Pengamat TNI AL Palabuhanratu, BPBD Kabupaten Sukabumi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi, PLN Palabuhanratu, Basarnas, dan para relawan tanggap bencana.

“Sekarang, iklim di daerah Kabupaten Sukabumi mengalami perubahan. Sehingga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, dan angin puting beliung. Karena itu, kita perlu melakukan mitigasi bencana,” ujar Kapolres Sukabumi, AKBP Dedy Darmawansyah, di sela menyaksikan simulasi penanganan bencana.

BACA JUGA   Tenaga Honorer Bakal Dihapus, Personel Satpol PP Kabupaten Sukabumi ‘Ngadu’ ke Wakil Rakyat

Ia menekankan seluruh tim relawan tanggap bencana selalu menjaga kekompakan dan menjalin komunikasi ketika melaksanakan penanganan di lokasi bencana. Lebih penting utamakan evakuasi terhadap korban terdampak bencana untuk dipindahkan ke tempat yang aman.

“Penanganan dan penanggulangan bencana di lokasi kejadian harus kompak. Sehingga penanganannya akan lebih cepat dan mudah,” ungkapnya.

Add New Playlist