SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Salamah (34), warga asal Kampung Selakopi, Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarganya setelah menjadi buruh migran atau tenaga kerja wanita (TKW) di Kuwait selama 17 tahun.
Sejak keberangkatannya ke negara monarki yang kaya akan minyak di pesisir Teluk Persia, Timur Tengah, Salamah tidak pernah memberikan kabar kepada keluarganya, baik melalui surat elektronik maupun telepon.
Namun kepulangan Salamah ke kampung halamannya menjadi keprihatinan semua pihak. Pasalnya, kondisi Salamah tampak trauma dan sulit berkomunikasi. Bahkan kedatangannya tidak membawa uang serupiah pun hasil jerih payahnya selama bekerja di Kuwait.
Kepulangan buruh migran ke rumah orang tuanya itu diantarkan oleh Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sukabumi, M Sodikin didampingi anggota DPRD dari Fraksi PKS, Ai Sri Mulyati dan Forkopimcam Purabaya. Kedatangan Salamah disambut haru keluarga dan tetangganya saat tiba di rumah orang tuanya.
“Kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan. Salamah juga tidak bisa bahasa Sunda maupun Indonesia. Tapi alhamdulillah, ia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya,” kata Sodikin melalui sambungan selular, Jumat (28/1/2022).
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi itu mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga Salamah. Sebab, selama bekerja di Kuwait sebagai TKW, pihak keluarga dengan Salamah hilang kontak.
“Semoga setelah kepulangan Salamah dalam kondisi selamat, bisa menjadi kebahagiaan dan rasa syukur keluarganya sebagai pengganti kerinduan selama ini,” ungkapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Sodikin berpesan kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk lebih teliti dan berhati-hati serta tidak mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri. Sehingga ke depan, kejadian yang menimpa Salamah tidak dialami masyarakat Kabupaten Sukabumi yang lainnya.
“Kami beserta keluarga TKW ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemulangan Salamah. Semoga kejadian ini bisa menjadi perhatian kita semua,” tandasnya.
Reporter: Nandi Tores
Editor: Rian Munajat