“Maka itu, diperlukan keterlibatan semua pihak untuk mengedukasi, sekaligus melestarikan tanaman bambu,” ujarnya.
Selama ini, budi daya bambu di lahan pribadi milik H Toni hanya dijadikan sebagai tempat edukasi bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, tidak dijual untuk bahan bangunan maupun lainnya. Taman bambu di Kampung Pasir Helang Desa Caringin Nunggal itu juga bisa dijadikan sebagai wahana destinasi wisata, karena lokasinya masih berada di kawasan Geopark Ciletuh yang terkenal dengan keindahan panorama alamnya.
“Budi daya bambu ini untuk edukasi dan tujuan wisata minat khusus pengenalan berbagai jenis tanaman bambu. Bagi siapapun yang ingin berkunjung ke sini (konservasi bambu), silakan, tidak dipungut biaya alias gratis. Di lokasi ada pemandu yang akan menjelaskan jenis, nama, dan kegunaan bambu,” terangnya.
Untuk sampai ke lokasi tidak terlalu sulit dan mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Lokasinya tak jauh dari ruas jalan provinsi Waluran-Ciemas. Disarankan lebih enak dan nyaman menggunakan kendaraan pribadi.
Jika perjalanan dari Bandung, Jakarta, Cianjur, Sukabumi, dan Palabuhanratu, bisa menggunakan ruas Jalan Raya Bagbagan-Kiaradua. Perjalanan dilanjutkan melewati ruas Jalan Kiaradua-Pasirpiring menuju wilayah Kecamatan Waluran.
Sesampai di perempatan ruas jalan provinsi Waluran-Ciemas, belok ke kanan. Kemudian perjalanan dilanjutkan melewati Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran untuk menuju ke lokasi edukasi bambu. Setelah berada di perempatan Jalan Ciracap-Tamanjaya Ciemas, kendaraan belok ke kanan. Dari perempatan menuju lokasi hanya memakan waktu sekitar 10 menit.