SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Keberadaan kelompok geng motor di wilayah Kota Sukabumi menjadi perhatian serius unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Pasalnya, kelompok bermotor tersebut kerap meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Polres Sukabumi Kota pun menginisiasi deklarasi penolakan keberadaan berandalan bermotor. Deklarasi yang dilaksanakan di aula Rekonfu Polres Sukabumi Kota itu dihadiri jajaran pengurus MUI, tokoh masyarakat, perwakilan pengurus ormas XTC, Monraker, GBR, serta Brigez.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, deklarasi ini merupakan komitmen bersama unsur Forkopimda dan masyarakat yang menginginkan Kota Sukabumi lebih tenang, aman, dan nyaman dari gangguan kelompok bermotor. Apalagi, kelompok bermotor itu sudah bertransformasi menjadi sebuah ormas yang legal dan diakui pemerintah.
“Kita menolak berandalan bemotor yang berulah di masyarakat. Karena itu, deklarasi untuk menekan kejahatan jalanan di Kota Sukabumi yang dilakukan geng motor,” ujar Zainal, seusai penandatanganan deklarasi penolakan berandalan bermotor, Jumat, 27 Mei 2022.
Setelah deklarasi penolakan berandalan bermotor, diharapkan seluruh elemen masyatakat secara bersama-sama menjaga kerukunan dan kondusivitas di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
“Semua pihak harus menciptakan rasa aman dan nyaman di Kota Sukabumi. Jangan lagi ada gangguan keamanan yang ditimbulkan oleh kelompok bermotor,” ucapnya.
Ditegaskan Zainal, jika di kemudian hari ada oknum anggota kelompok bermotor masih melakukan kegaduhan dan meresahkan masyarakat, akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
