SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Para tenaga pendidik dan siswa SDN Pasirangin, di Desa/Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, harus ekstra hati-hati saat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas. Pasalnya, sebagian rangka atap ruang kelas di sekolah tersebut sudah rapuh dan nyaris ambruk.
Salah satu guru SDN Pasirangin, Suhendi Diana Yusuf, menjelaskan, rangka atap ruang kelas sudah mulai rapuh sejak 2016 lalu. Selain rapuh, genteng juga sudah bergeser, sehingga saat turun hujan, airnya masuk ke ruang kelas karena atapnya bocor.
“Ada tiga ruang kelas di sekolah kami terancam ambruk karena atapnya sudah rapuh. Salah satu ruang kelas itu tidak digunakan lagi untuk proses KBM, khawatir sewaktu-waktu atapnya ambruk menimpa siswa,” kata Suhendi, Jumat, 24 Juni 2022.
Suhendi mengaku, saat sedang melaksanakan KBM bersamaan turun hujan, siswa terpaksa dievakuasi ke ruangan lain yang lebih aman. Sebab, air hujan masuk ke ruang kelas melalui sela-sela atap yang sudah keropos.
“Murid di sini ada 100 lebih. Kita kekurangan ruang kelas, sehingga siswa belajar digabung dengan kelas lainnya. Kerusakan paling parah yakni ruang kelas IV, V, dan VI. Ruangan itu merupakan bangunan lama,” ungkapnya.
Suhendi berharap, Pemkab Sukabumi maupun dinas terkait bisa segera memperbaiki bangunan SDN Pasirangin agar proses KBM berjalan normal. Termasuk menghindari risiko ambruknya bangunan sekolah yang menimpa siswa saat sedang belajar di ruang kelas.
“Kondisi bangunan sekolah ini sangat memprihatinkan. Apalagi, kalau buang air kecil atau besar, siswa harus menumpang ke rumah warga. Sebab, WC di sini sudah tidak layak digunakan,” pungkasnya.