“Keputusan pemerintah pusat sangat merugikan kami sebagai pekerja honorer. Kami ingin punya kepastian dan ada solusi terbaik bagi honorer kesehatan. Jangan sampai, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di RSUD maupun puskesmas terganggu dampak dari keputusan penghapusan honorer ini,” tandasnya.
Seusai melakukan orasi, perwakilan honorer digiring ke ruangan Badan Musyawarah (Bamus) untuk beraudiensi dengan Komisi I DPRD beserta jajaran Pemkab Sukabumi. Dalam audiensi terungkap, para honorer tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan tetap bersikukuh ingin diangkat sebagai ASN.
Reporter: M Aditya
Editor: A Ahda