SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO - Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mengalokasikan bantuan anggaran hibah untuk pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan. Anggaran diserahkan kepada masing-masing kelompok tani penerima manfaat. Satu di antara penerima bantuan yakni Kelompok Tani (Poktan) Karya Bakti I di Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu. Bantuan anggaran sebesar Rp100 juta bersumber dari APBN 2022 itu dialokasikan untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 380 meter dan lebar 2 meter di lokasi Poktan Karya Bakti I di Kampung Pasirhonje, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu. Tempo pembangunan jalan usaha tani yang dikerjakan secara swadaya itu selama 100 hari kalender. "Syukur alhamdulillah, usulan yang ditunggu-tunggu lebih kurang selama tiga tahun akhirnya terealisasi. Terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama Dinas Pertanian atas realisasi bantuan pembangunan jalan usaha tani di lokasi kelompok kami," ujar Ketua Poktan Karya Bakti I Ujang Sujana didampingi Majani selaku sekretaris, Rabu 26 Oktober 2022. Diakui Ujang, jalan usaha tani dapat membantu kelancaran lalu lintas angkutan hasil pertanian bagi seluruh anggota kelompok di setiap musim panen. Sebab, di lokasi Poktan Karya Bakti I belum memiliki akses jalan khusus untuk bongkar muat hasil pertanian. "Anggota kelompok kami rata-rata petani komoditas padi sawah. Pembangunan jalan usaha tani ini sangat berarti bagi kami. Karena hasil pertanian yang akan dikirim ke gudang penampungan atau luar daerah akan lebih cepat dan tepat waktu," ungkapnya. Untuk mengairi areal lahan padi sawah yang terdapat di wilayah Desa Jayanti masih mengandalkan air hujan (tadah hujan). Terlebih, di lokasi Poktan Karya Bakti I hingga saat ini belum mempunyai sumur bor (artesis) dan pompa air sebagai antisipasi datangnya kemarau. "Sistem pengairan di wilayah pertanian Desa Jayanti andalannya tadah hujan. Kalau lagi kemarau, seluruh anggota kelompok kami kesulitan mendapatkan pasokan air. Solusinya harus dibangun sumur bor untuk mengairi sawah. Semoga pemerintah mau membuat artesis sekaligus menyediakan pompa air," pintanya. Kepala UPTD Pertanian Wilayah Palabuhanratu, Ira Nuryanti SP, mengatakan, program pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian dan menjaga stabilitas pangan. Namun, pembangunannya diprioritaskan di wilayah pertanian yang potensial dan berdasarkan CPCL (calon penerima calon lokasi). "Anggaran program ini bersumber dari APBN. Pembangunan jalan usaha tani salah satunya," kata Mami sapaan akrab Ira Nuryanti. Terkait permintaan pembangunan sumur bor dan penyediaan pompa air yang disampaikan Poktan Karya Bakti I, Dinas Pertanian akan berupaya mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat. Karena kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dibiayai oleh APBN. "Memang keberadaan sumur bor dan pompa air sangat vital untuk mengairi lahan pertanian jika musim kemarau tiba. Tapi kelompok tani yang bersangkutan harus membuat proposal usulan bantuan. Insya Allah, untuk kepentingan petani akan kami perjuangkan," pungkasnya. (adv) Reporter: AponEditor: Hafiz Nurachman