SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sejumlah merek obat sirup yang menimbulkan efek samping terhadap gangguan ginjal akut, terutama pada anak bawah lima tahun (balita) dilarang beredar luas di pasaran. Seperti Termorex Sirup (obat demam) kemasan botol plastik @60 ml, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) kemasan botol plastik @60 ml, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) kemasan botol pastik @60 ml, Unibebi Demam Sirup (obat demam) kemasan botol @60 ml, dan Unibebi Demam Drops (obat demam) kemasan botol @15 ml.
Belum lama ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan lima obat sirup tersebut mengandung cemaran etilen glikol (EG) yang diduga sebagai penyebab gangguan gagal ginjal akut dan pertumbuhan pada anak. Sehingga obat sirup untuk anak itu dilarang beredar di apotik maupun toko obat-obatan.
Tim medis Puskesmas Cisolok didampingi aparat kepolisian dan Satpol PP pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotik dan minimarket. Terdapat empat apotik di wilayah Kecamatan Cisolok disidak untuk memastikan ada tidaknya lima merek obat sirup yang masih dijual bebas.
“Pemerintah telah mengeluarkan larangan obat-obatan yang menimbulkan efek gagal ginjal akut pada anak tidak beredar lagi untuk dikonsumsi. Kami ingin memastikan apakah obat sirup itu masih dijual di apotik, makanya kita cek,” ujar Kepala Puskesmas Cisolok, Heri Suherman, kepada wartawan, Selasa 25 Oktober 2022.
Heri mengaku, tim tidak menemukan obat batuk dan demam untuk anak yang sudah dilarang masih beredar di pasaran. Terlebih, nama-nama obat sirup tersebut sudah ditempel di setiap toko penjual obat-obatan.