“Lebar pergeseran tanah di desa kami sudah meteran yang awalnya hanya beberapa sentimeter. Ini terjadi hampir setiap hari. Rumah ambruk juga awalnya lebih dari 10 unit, sekarang malah bertambah banyak,” ungkapnya.
Salah seorang korban pergerakan tanah, Suryo (50), mengaku rumahnya bagian belakang ambruk akibat tanah terus mengalami pergeseran dalam beberapa hari terakhir. Ditambah lagi hampir tiap hari wilayahnya terus diguyur hujan.
“Bagian belakang rumah saya ambruk kejadiannya kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelumnya tanah di sekitaran rumah saya hanya terdapat retakan-retakan kecil saja. Namun, karena sering diguyur hujan, tanah terus bergerak,” ucapnya.
Suryo berharap pemerintah daerah cepat tanggap darurat terhadap kondisi yang terjadi di Desa Pasir Suren. Lebih penting mengutamakan relokasi bagi warga yang terdampak pergerakan tanah.
“Bencana pergerakan tanah ini sudah berjalan hampir dua tahun. Tapi belum ada upaya apapun dari pemerintah daerah. Saya hanya minta semua warga yang terdampak direlokasi ke tempat aman,” pungkasnya.
Reporter: Apon Nanan
Editor: Bardal