“Pengajuan perbaikan sudah kami layangkan awal tahun 2022. Komunikasi melalui telepon dengan orang dinas juga sering kami lakukan. Tapi mereka (orang dinas) belum memberikan jawaban pasti,” cetusnya.
Terpisah, salah satu orang tua siswa SDN 1 Tipar, Dede Kusdinar, menegaskan, perbaikan ruang kelas sekolah ini tak bisa ditunda-tunda lagi. Sebab, sudah hampir dua tahun kondisi bangunannya sangat memprihatinkan sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa para siswa saat berada di area ruang kelas yang rusak tersebut.
“Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah terutama dinas terkait untuk secepatnya memperbaiki sekolah ini. Terlebih, bangunan SDN 1 Tipar sudah lama tidak pernah diperbaiki. Jadi, wajar kalau ruang kelas siswa banyak yang rusak,” jelas Odink panggilan akrab Dede Kusdinar.
Odink bersama wali murid lainnya mendesak dinas terkait segera memperbaiki bangunan SDN 1 Tipar. Bila perlu seluruh warga Desa Kertajaya ikut swadaya dan bergotong royong memperbaiki sekolah tersebut apabila pemerintah daerah sudah tidak peduli lagi dengan peningkatan sarana dunia pendidikan.
“Sekolah itu tempat untuk mencetak dan mencerdaskan anak bangsa, terutama di pelosok desa. Bagaimana pendidikan kita akan maju kalau sarana pendidikannya tidak diperhatikan,” tandasnya.
Reporter: Nanan Apon
Editor: Me’enk Herman
