38 Anak Balita Terindikasi Stunting, Pemerintah Kecamatan Sukabumi Salurkan Bantuan Makanan Bergizi

CAMAT Sukabumi Gin Gin Ginanjar Permana memberikan makanan bernutrisi kepada anak balita untuk mencegah stunting. Foto: Istimewa

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sedikitnya 38 anak balita di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terindikasi mengalami stunting sejak lahir. Pemerintah Kecamatan Sukabumi pun membangun dapur sehat dan menyalurkan bantuan makanan bergizi untuk anak-anak sebagai upaya mencegah stunting.

Camat Sukabumi, Gin Gin Ginanjar Permana, mengatakan, penanganan stunting di wilayahnya perlu ada keterlibatan semua pihak yang peduli terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Mendirikan dapur sehat dan penyaluran makanan bernutrisi hasil swadaya masyarakat satu di antaranya mengatasi stunting.

“Memang di Kecamatan Sukabumi ditemukan ada 38 anak balita yang terindikasi stunting, itu sudah kami tangani. Sekarang kami sedang berupaya menurunkan kasus ini melalui program penyaluran makanan bergizi,” ujarnya di sela launching ‘Dapur Sehat Atasi Stunting’ di Oasis Desa Sukajaya, Senin, 15 Maret 2023.

BACA JUGA   Gawat! Ada Oknum ASN di Cianjur Terancam Pidana. Ada Apa?

Menurut dia, penanganan dan pencegahan stunting bisa juga dilakukan melalui pola asuh anak. Sebab salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Sukabumi telah menjalankan program mengangkat anak asuh untuk menangani masalah stunting.

“Kita serius menyikapi masalah stunting ini. Karena kami sangat peduli dengan pertumbuhan normal anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ini,” tegasnya.

Dia berharap bantuan makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi anak balita. Sehingga jumlah kasus stunting di Kecamatan Sukabumi semakin menurun, bahkan zero stunting.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat dan stakeholder lain yang sudah mendukung program penurunan angka stunting di wilayah Kecamatan Sukabumi. Pendirian dapur sehat dan penyaluran makanan bergizi merupakan strategi kami mencegah stunting yang dialami anak-anak,” pungkasnya.

BACA JUGA   APKASI-OISCA Jepang Gelar Diseminasi Program Training of Trainer Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Add New Playlist