SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Aktivitas belajar mengajar di SMPN 1 Jampangtengah di Kampung Bojonglopang Desa Panumbangan Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi cukup terganggu dengan atap bangunan ruang kelas yang rusak. Terlebih saat turun hujan, atap menjadi bocor yang berdampak proses belajar harus terhenti.
“Kalau hujan pasti bocor. Ruang kelas jadi banjir,” kata Radithya Pratama, siswa kelas 8, Selasa, 19 Maret 2024.
Saat ruangan digenangi air hujan, siswa pun terpaksa turun tangan membersihkan genangannya. Akibatnya, waktu belajar menjadi tak maksimal karena tersita kerja bakti membersihkan air hujan.
“Inginnya segera diperbaiki. Kalau terus begini, kapan kami bisa belajar maksimal,” tegasnya.
Oke Ramdani, guru SMPN 1 Jampangtengah, menyebutkan terdapat enam ruang kelas yang kondisinya rusak. Rata-rata bagian atap ruang kelas yang rusak itu sudah lapuk.
“Ada yang kondisinya rusak berat, ada juga yang ringan. Dari enam ruang kelas, dua sudah tak bisa dipakai yakni kelas 7B dan 8B,” kata Oke.
Sedangkan empat ruang kelas lainnya sudah diperbaiki sejak dua tahun lalu. Oke mengatakan penyebab kondisi ruang kelas yang rusak karena faktor usia.
“Sekolah ini dibangun pada 1978. Sudah mulai terlihat rusak sejak 10 tahun lalu. Ada yang dikosongkan dua tahun lalu,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi sudah melakukan survei. Oke menjelaska bangunan sekolah harus diperbaiki total, tapi tentunya membutuhkan anggaran yang sangat besar.
“Jumlah siswa seluruhnya ada 615 orang. Kalau ada ruangan yang atapnya bocor, belajarnya dipindahkan dulu ke ruang perpustakaan,” pungkasnya.