“Pasien mendapat jahitan pada bagian wajahnya. Nanti pasien bisa berobat jalan di puskesmas terdekat,” ucapnya.
Informasi didapat, sekitar satu bulan lalu, Turah meninggalkan rumah tanpa diketahui suami, anak, maupun sanak saudaranya. Sebelum pergi, ibu satu anak ini selalu merengek kepada suaminya, Abas (70), minta diantar ke Palabuhanratu tapi keperluannya tak pasti.
Sejak istrinya meninggalkan rumah, tanpa lelah Abas kerap mencari jejak sang tambatan hati. Satu bulan berlalu, Abas kembali dipertemukan dengan istrinya walaupun dalam keadaan terbaring di ruang IGD rumah sakit karena kena musibah laka lantas. Abas tampak bahagia bercampur sedih setelah bisa berkumpul lagi bersama istrinya.
Kepala Urusan Kesejahteraan Sosial Desa Boyongsari, Heni Herliana Supendi, mengaku turut berbahagia atas pertemuan pasangan suami istri di ruang IGD RSUD Palabuhanratu tersebut. Selama kepergian istrinya, kepala rumah tangga lanjut usia itu saban hari mendatangi tiap kampung dan berkeliling ke beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi hanya sekadar mencari Turah.
“Saking semangatnya, pak Abas sempat melakukan pencarian terhadap istrinya sampai ke wilayah Banten. Perangkat desa dan warga juga berupaya mencari bu Turah, bahkan fotonya disebar di media sosial tapi tak kunjung ditemukan,” tuturnya.
Mewakili Kepala Desa Boyongsari beserta perangkat dan seluruh warga, Heni menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama manajemen RSUD Palabuhanratu yang sudah menangani Turah dengan baik dan membebaskan seluruh biaya perawatan.