SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO - Satreskrim Polres Sukabumi berhasil meringkus terduga pelaku tindak pidana kekerasan disertai pembunuhan yang menimpa waria berinisial AS alias Ceuceu di sebuah rumah di Kompleks Perumahan Fridnanda Bhayangkara Palabuhanratu, pada Sabtu, 4 Mei 2024, sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku ditangkap pukul 07.00 WIB di dalam bus angkutan umum jurusan Palabuhanratu-Bogor. "Benar, kita sudah mengamankan satu orang pelaku di wilayah Parungkuda saat dalam perjalanan menuju Bogor. Jadi, kurang dari tiga jam pascakejadian, pelaku berhasil kita tangkap," ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 4 Mei 2024, siang. Setelah melakukan aksi tindak pidana, kata Ali, pelaku berjalan kaki dari tempat kejadian perkara (TKP) menuju perempatan lampu merah dan sempat beristirahat di sebuah musala. Bahkan, pelaku melenggang melewati Mapolres Sukabumi sebelum menemukan tempat peristirahatan. "Rencana pelaku naik bus untuk menghilangkan jejak dan kembali ke keluarganya di Bogor. Karena memang sesuai KTP, domisili pelaku di sana (Bogor). Penangkapan pelaku ini berkat informasi dari masyarakat," terangnya. Sebelumnya, pelaku menghubungi korban melalui sambungan telepon dengan tujuan minta dicarikan pekerjaan. Sebab, pelaku sudah tidak bekerja lagi di salon kecantikan. Dalam percakapan ditelepon, korban meminta pelaku untuk datang ke Palabuhanratu. Hanya saja, pelaku tidak punya uang untuk ongkos ke tempat tujuan, lalu minta dikirim uang kepada korban. Permintaan pelaku dituruti oleh korban hingga akhirnya mentransfer sejumlah uang kepada pelaku menggunakan aplikasi Dana. Seusai ditransfer, pada Jumat, 3 Mei 2024, pelaku berangkat ke Palabuhanratu hendak menemui korban. Sesampainya di Terminal Palabuhanratu, pelaku dijemput oleh korban menggunakan sepeda motor. Masih di bilangan Palabuhanratu, korban mengajak pelaku untuk makan sore sebelum pulang ke rumah majikannya. Kala Palabuhanratu sudah senja, akhirnya korban membawa pelaku ke rumah majikan di Kompleks Perumahan Fridnanda Bhayangkara. Tak dinyana, sekitar pukul 03.34 WIB atau menjelang subuh, korban sudah telanjang bulat dan tanpa basa basi langsung memeluk pelaku sambil menodongkan sebilah pisau yang digenggamnya seraya berkata ‘ayo main’ anal seks (sodomi). Secara halus, pelaku menolak ajakan korban lantaran belum pernah melakukan perbuatan tersebut. Penolakan itu membuat korban marah besar. Namun, secepat kilat pelaku merebut pisau yang dipegang korban lalu ditusukan ke bagian lehernya sebanyak satu kali. Meski sekujur tubuhnya berkalang darah, korban masih melakukan perlawanan hingga terjadi duel sengit. Saat beradu fisik, pelaku menusukkan pisau kembali ke leher hingga akhirnya korban tersungkur ke lantai ruang tamu rumah. Melihat leher korban banyak mengeluarkan darah, pelaku langsung melarikan diri melewati tangga. Namun, beberapa warga perumahan sempat berpapasan dengan pelaku saat kabur. "Dari pengakuan pelaku, leher korban ditusuk sebanyak dua kali. Korban dengan pelaku sudah saling kenal saat kerja di salon kecantikan di wilayah Banten," pungkas Ali. Reporter: Iqbal SalimEditor: Dian Andrean Jarwo