SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Jembatan gantung penghubung antara Kampung Cigirang Desa Neglasari Kecamatan Lengkong dengan Kampung Pamoyanan Desa Bantarpanjang Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, kawat sling baja untuk menahan beban jembatan terputus akibat diterjang luapan air Sungai Cikaso saat curah hujan tinggi pada Juni lalu.
Kini, jembatan gantung dengan panjang 30 meter dan lebar 1,70 meter yang terbuat dari plat baja itu posisinya miring dan nyaris bersentuhan dengan air sungai. Ironisnya, jembatan untuk akses penyeberangan bagi anak-anak sekolah, tenaga pendidik, dan warga sampai saat ini belum juga diperbaiki pemerintah daerah maupun pemerintah desa setempat.
“Kalau tidak salah, jembatan gantung yang membentang di atas Sungai Cikaso ini dibangun pada 2018 lalu. Saya dan warga di dua desa terpaksa harus bertaruh nyawa melintasi jembatan ini karena tidak ada akses lain saat menjalankan rutinitas sehari-hari,” kata Leni Sumarni (40), salah seorang tenaga pendidik di SDN Cibadak, Selasa, 23 Juli 2024.
Leni berdomisili di Kampung Pamoyanan Desa Bantarpanjang Kecamatan Jampangtengah. Sedangkan SDN Cibadak yang merupakan tempat pengabdiannya berada di Desa Neglasari Kecamatan Lengkong. Hampir setiap hari Leni dan anak-anak didiknya melintasi jembatan gantung dengan cara menggelantung.
“Dulu pernah menggunakan akses jalan lain ketika mau berangkat ke sekolah. Karena jarak tempuh dan perjalanannya terlalu lama, maka saya memutuskan memanfaatkan jembatan gantung ini walaupun kondisinya sangat memprihatinkan. Sebenarnya sih hati selalu berdebar-debar saat melewatinya. Tapi mau dibilang apa lagi kalau kenyataannya seperti ini,” tutur Leni.