Jarak tempuh dari rumah Leni menuju SDN Cibadak menggunakan jembatan gantung itu lebih kurang satu jam. Meski jembatan sudah tidak layak sebagai akses penyeberangan, tak sedikit warga di dua desa masih memanfaatkannya sebagai penunjang aktivitas kesehariannya.
“Saya berharap ada donatur wabil khusus pemerintah terketuk hatinya bisa segera memperbaiki jembatan gantung ini agar kembali layak dilewati. Karena jembatan ini akses satu-satunya untuk kelancaran aktivitas warga dan anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Putri (12), siswi kelas V SDN Cibadak, mengaku berangkat maupun pulang sekolah terpaksa melintasi jembatan gantung sambil bergelantungan bersama teman-temannya. Namun, saat hujan turun dirinya tidak berani berangkat ke sekolah dengan alasan bisa mengancam keselamatan jiwanya.
“Kalau hujan dan air sungai meluap tidak sekolah (meliburkan diri). Saya tidak berani melintasi jembatan, takut terbawa air. Lagi pula ada imbauan dari ibu dan bapak guru jika air sungai meluap jangan sekolah, nanti bisa hanyut,” pungkasnya.
Reporter:Â Iqbal Salim
Editor:Â Rian Munajat