SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dibantu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi bergerak cepat melakukan investigasi terhadap pencemaran laut yang terjadi di Perairan Ciracap tepatnya di pesisir Pantai Batu Panganten, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap. Penyebab pencemaran itu diduga berasal dari tumpahan limbah cair bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang diangkut kapal besar pada Senin, 22 Juli 2024.
Air laut di Perairan Ciracap mendadak kotor berwarna hitam pekat dan kecoklatan kali pertama diketahui warga setempat sekitar pukul 08.00 WIB. Gumpalan limbah cair itu terombang-ambing di tengah laut hingga terbawa ombak ke pinggir pantai. Warga sempat melihat dua kapal besar sedang labuh jangkar berjarak lebih kurang 2 kilometer dari bibir pantai sebelum air laut berubah warna.
“Kami mendampingi tim KLHK akan melakukan investigasi terhadap pencemaran laut. Penyebab pencemaran diduga dari limbah cair yang terbuang. Kita masih menunggu hasil tes laboratorium Labkesda Kabupaten Sukabumi mengenai gumpalan cairan hitam di tengah laut itu,” kata Kepala DLH Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, Jumat, 26 Juli 2024.
Menurut Prasetyo, penanganan pencemaran laut diduga akibat limbah solar, juga melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebab, kementerian ini memiliki kewenangan atas kondisi yang terjadi di wilayah perairan.
“Pencemaran ini berdampak pada koloni habitat laut akan menjauh serta air laut menjadi kotor dan bau. Lingkungan pantai juga bisa terkena dampaknya. Kami sudah mengimbau kepada masyarakat di sekitar pesisir Pantai Batu Panganten dan nelayan yang sedang menangkap ikan agar tidak mendekati perairan yang tercemar limbah cair,” terangnya.
Dia menegaskan, tim investigasi akan berupaya mengurai asal mula terjadinya pencemaran di Perairan Ciracap. Terlebih, sehari sebelum air laut berubah warna, terlihat dua kapal misterius berada tak jauh dari lokasi yang sudah tercemar limbah cair.
“Mudah-mudahan hasil investigasi di lapangan ada titik terang. Tim ingin mengetahui siapa yang membuang limbah cair itu. Termasuk mencari tahu aktivitas dua kapal misterius sebelum muncul gumpalan cairan berwarna hitam dan kecoklatan,” tandasnya. (adv)
Reporter: Iqbal Salim
Editor: Dian Andrean