Biopori dan Budidaya Tanaman Berbasis Usaha Tani Konservasi Cegah Banjir di Lahan Pertanian

BPP Kecamatan Sukalarang intensif mengantisipasi terjadi banjir di areal lahan pertanian. Foto: Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukalarang mengimbau kepada para petani supaya membudidaya usaha tani berbasis konservasi dan membuat parit resapan di lahan pertanian. Upaya tersebut salah satu pencegahan bencana banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Sukalarang.

Koordinator BPP Kecamatan Sukalarang, Antonius Suteja, mengatakan, pencegahan bencana hidrometeorologi bisa diantisipasi dengan cara menanam bibit pohon dan membuat biopori di areal lahan pertanian. Apalagi, lahan pertanian di Kecamatan Sukalarang rata-rata berada di atas perbukitan atau lereng.

“Petani di sini banyak menanam komoditas hortikultura. Kita usahakan petani bisa membudidaya tanaman berbasis usaha tani konservasi. Fungsinya dapat mencegah bencana banjir,” kata Antonius, Selasa, 5 November 2024.

BACA JUGA   Pelantikan Kades Terpilih Tetap Dilaksanakan di Tengah Pandemi Covid-19

Dia mengaku telah meminta kelompok tani (poktan) di wilayahnya agar memerhatikan usaha tani konservasi untuk mencegah bencana alam. Termasuk pembuatan biopori supaya air bisa meresap langsung ke tanah saat hujan turun.

“Poktan Mekartani, Poktan Cimangkok III, dan Poktan Bina Sejahtera sudah kita imbau secara bertahap membuat parit resapan di areal pertanian. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi kerawanan bencana banjir yang sering terjadi di areal pertanian,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi telah menanam sekitar 300 bibit jengkol dan 100 bibit alpukat yang ditanam di areal pertanian. Hal itu bentuk antisipasi terjadinya bencana banjir karena saat ini curah hujan masih tinggi.

BACA JUGA   Tempat Ibadah Umat Nasrani di Kabupaten Sukabumi Dijaga Ketat Personel TNI dan Polri

Add New Playlist