SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sebanyak 44 kecamatan di Kabupaten Sukabumi bakal kedatangan tim Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) untuk mengevaluasi kondisi gizi masyarakat, khususnya pada anak balita. Dijadwalkan tim SSGI tiba di Kabupaten Sukabumi pada 8 November 2024. Selanjutnya tim melakukan survei ke beberapa kecamatan pada 10 November.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan, SSGI dilaksanakan pemerintah secara berkala untuk mengevaluasi kondisi gizi masyarakat, khususnya pada anak balita. Tim SSGI akan mengukur prevalensi stunting, wasting, underweight, overweight, serta mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi status gizi balita.
“SSGI menjadi alat penting dalam pengambilan kebijakan dan program intervensi gizi. Hasil survei nanti akan digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat dan efektif dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” kata Ade, di sela memimpin rapat evaluasi intervensi gizi spesifik dan persiapan pelaksanaan SSGI, di Aula Gedung PKK Pendopo Sukabumi, Kamis, 7 November 2024.
Ade berharap SSGI dapat menghimpun data yang akurat dan relevan terkait gizi masyarakat. Namun, tim survei perlu dipandu dan berkolaborasi dengan para pihak saat mengumpulkan data di lapangan.
“Data yang diperoleh dari survei akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam upaya perbaikan gizi masyarakat,” tegasnya.
Lebih jauh dipaparkan Ade, stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak saat dalam masa pertumbuhan atau pada ibu selama kehamilan.