SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi dijadikan lokasi pengembangan produksi komoditas hortikultura berkualitas tinggi tahap kedua yang berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui proyek The Indonesia Japan Horticulture Public Private Partnership Project for The Improvement of The Agricultural Marketing and Distribution System (IJHOP).
Proyek bantuan hibah luar negeri yang diinisiasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian dan JICA itu diluncurkan sejak 2024 dan berakhir pada 2025. Proyek fase kedua ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Kadudampit, Sukaraja, Cisaat, Sukabumi, dan Caringin dengan melibatkan kelompok tani dan petugas Penyuluh Pertanian Lapang (PPL).
Pada Januari pekan terakhir, rombongan JICA yang dipimpin Nishimura San bertandang ke kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Kedatangan tim JICA untuk melakukan evaluasi capaian proyek dan memastikan rencana aksi pasca-proyek yang akan berakhir pada 2025.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, menjelaskan, Kabupaten Sukabumi salah satu daerah di Jawa Barat yang ditetapkan sebagai lokasi produksi hortikultura proyek bantuan hibah luar negeri. JICA dari negara Jepang ini merupakan pemilik proyek yang berorientasi pada pengembangan sektor pertanian.
“Badan pemerintah Jepang atau JICA tahun lalu telah memberikan bantuan hibah untuk produksi hortikultura di lima kecamatan. Alhamdulillah, proyek yang akan berakhir tahun ini terlaksana dengan baik dan berdampak pada peningkatan perekonomian petani,” kata Kadistan, Senin, 3 Februari 2025.
Menurut dia, proyek ini fokus pada produksi komoditas hortikultura yang berorientasi pasar. Seperti implementasi berbagai teknik budidaya dari Jepang, peningkatan fungsi kelembagaan dan manajemen di tingkat petani, analisa usaha tani, perbaikan tata niaga, serta meningkatkan jejaring dan keterampilan negosiasi pasar.
“Kita akan adopsi dan replikasi pasca-proyek ini melalui diseminasi hasil rangkuman pembelajaran yang disusun secara digital sebagai panduan bagi penyuluh dan petani di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.
Diharapkan para petani di lima kecamatan bisa mandiri untuk meningkatkan pendapatan setelah memeroleh pembelajaran dari pelaksanaan proyek IJHOP Jepang. (adv)
Reporter: Sidik Waluya
Editor: Rian Munajat