SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) diwajibkan melakukan revalidasi (memperbarui pendaftaran) kedua setelah sebelumnya mendapat koreksi dari badan dunia UNESCO. Rencana pelaksanaan revalidasi, Badan Pengelola (BP) CPUGGp pun menggelar rapat koordinasi pembangunan kawasan geopark tahun 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan, pembangunan kawasan CPUGGp sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan bersamaan dengan revalidasi kedua. Hal ini sangat penting untuk mendorong pariwisata di Kabupaten Sukabumi, terutama kawasan geopark lebih mendunia.
“Pengembangan kawasan geopark memiliki tiga tujuan utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketiga aspek ini menjadi daya dukung terhadap potensi pariwisata kita,” kata Ade yang juga menjabat sebagai Kepala BP CPUGGp, di sela membuka rakor, Senin, 3 Februari 2025.
Menurut dia, BP CPUGGp akan terus melakukan koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi dengan para pihak untuk penetapan kebijakan pengembangan kawasan geopark seiring akan dilaksanakannya revalidasi kedua.
“Tahun ini, kita akan revitalisasi peta biologi, papan informasi, dan infrastruktur kawasan sesuai rekomendasi UNESCO. Revitalisasi ini masuk dalam revalidasi kedua CPUGGp,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyebutkan, terdapat tiga aspek pengembangan dalam kawasan CPUGGp. Di antaranya aspek konservasi berhubungan erat dengan pelestarian sumber daya alam dan budaya. Kemudian aspek edukasi memberikan pembelajaran bagi masyarakat terhadap pentingnya menjaga dan mengelola warisan dunia geologi, seni dan budaya. Sedangkan aspek pembangunan ekonomi berkelanjutan yaitu pembangunan CPUGGp dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.