SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemkab Sukabumi dinilai ‘menganaktirikan’ perajin, pengolah, pengepul emas dan perak di Pasar Semimodern Palabuhanratu. Padahal sejauh ini keberadaan mereka cukup membantu masyarakat yang ingin mengolah berbagai logam mineral dijadikan sebagai aksesoris perhiasan.
“Selama kami membentuk paguyuban, belum pernah ada perhatian ataupun bantuan dari pemerintah,” kata Sekretaris Forum Perajin, Pengolah, Pengepul Emas dan Perak Pasar Semimodern Palabuhanratu, Ace Solehudin, kepada magnetindonesia.co, Kamis (15/8/2019).
Perhatian tidak hanya dalam konteks finansial, tapi juga pelatihan maupun peralatan. Ace sudah hampir 20 tahun menggeluti pekerjaan tersebut.
“Saya punya keahlian sebagai perajin dan pengolah logam mineral ini secara otodidak,” ungkapnya.
Bagi Ace, keinginan mendapat bantuan peralatan pencetakan emas dan perak itu pertimbangannya didasari melimpahnya kandungan logam mineral yang terdapat di Kecamatan Simpenan dan Cisolok. Potensi sumber daya alam itu bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan perajin pengolahan emas dan perak.
Apalagi banyak permintaan dari masyarakat maupun pemerintahan yang ingin membuat aksesoris berbahan logam mineral. Seperti membuat logo, pin, medali, cinderamata, cincin, dan aksesoris untuk perhiasan lainnya.
“Banyak yang ingin membuat aksesoris berbahan emas dan perak, tapi saya tolak. Soalnya perajin dan pengolah kamasan di sini cara pengerjaannya masih manual dan tradisional yang tentunya membutuhkan proses waktu cukup lama. Sementara konsumen inginnya cepat jadi (selesai). Karena itu, kami membutuhkan alat pencetakan aksesoris lebih modern dari pemerintah,” jelas Ace.