Tiga Pilar Budaya Cianjur Bersinergis dengan Kehidupan Masyarakat Indonesia

PEDANGDUT Gita KDI memeriahkan acara sosialisasi 4 pilar anggota DPR/MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, di Taman Kreatif Joglo, Cianjur. Foto: Magnet Indonesia

CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Tiga pilar budaya khas Cianjur yakni ngaos, mamaos, dan maenpo mengandung filosofi dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Makna dari tiga pilar budaya bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ngaos, mamaos, dan maenpo itu secara filosofi merupakan sesuatu yang sangat bagus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata anggota DPR/MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, di sela kegiatan sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Binneka Tunggal Ika di Taman Kreatif Joglo, Sabtu (14/9/2019).

Ngaos misalnya, kata anggota Komisi V DPR RI itu, mengandung hakikat mengaji. Namun secara harfiah bukan hanya mengaji Alquran saja, tapi juga mengaji diri sendiri, mengaji terhadap situasi dan kondisi sekarang, serta mengaji terhadap berbagai informasi di tengah-tengah maraknya berita bohong alias hoaks.

BACA JUGA   GMNU Jabar Tolak Wacana Pemulangan Mantan Kombatan ISIS ke Indonesia

“Ngaos bisa menjadi media refleksi bagi kita semuanya. Terus mamaos, itu kan budaya menembang Sunda (bernyanyi) yang mengandung makna kehidupan bahagia. Subtansi dari mamaos itu mengandung makna pepatah, ajakan, ataupun imbauan agar hidup ini lebih baik. Sementara maenpo mengandung makna kekuatan. Kehidupan ini kompetisi, pertarungan, tetapi tetap memegang teguh etika dan sportivitas. Yang menang merangkul yang kalah hingga hidup bersama-sama,” jelas legislator Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Eem menegaskan tiga pilar budaya itu bukan hanya untuk diimplementasikan masyarakat saja, tapi juga harus dilakukan para pemimpin bangsa. Karena itu, tiga pilar budaya yang merupakan kearifan lokal di Kabupaten Cianjur itu harus tetap dijaga dan dilestarikan.

BACA JUGA   Polres Cianjur Siap Amankan Obor Asian Games

Add New Playlist