Hari Keempat, Pencarian Nelayan Asal Banten yang Tenggelam di Perairan Sawarna Nihil

TIM SAR gabungan melakukan proses pencarian di hari keempat terhadap nelayan yang tenggelam di Perairan Sawarna, Bayah, Banten, Selasa (5/11/2019). Foto: Magnet Indonesia/Endi Nasrulah

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Amit (50), nelayan asal Kampung Cigondok, Desa Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten, yang tenggelam pada insiden tertabraknya perahu congkreng saat ditumpangi bersama dua rekannya di Perairan Sawarna, Banten, belum kunjung ditemukan.

Hingga Selasa (5/11/2019), berarti sudah empat hari proses pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan. Namun selama itu, proses pencarian belum membuahkan hasil.

“Memasuki hari keempat, pencarian melibatkan berbagai elemen Tim SAR. Pencarian dibagi dua regu,” kata Koordinator Pos Basarnas Sukabumi, Faber Sinaga.

(Baca Juga: Dua Nelayan Selamat pada Insiden Tabrakan Perahu Dibawa ke RSUD Palabuhanratu)

Regu I menyisir ke arah barat dari lokasi insiden tertabraknya perahu congkreng hingga ke bibir Pantai Sawarna. Sedangkan Regu II bergerak dari Pulo Manuk ke pesisir Pantai Sawarna sejauh lebih kurang 7 kilometer.

BACA JUGA   Hari Ini Puncak Seren Taun di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi

“Pencarian dilakukan dua kali. Pertama dari pagi hingga menjelang siang sekitar pukul 11.00 WIB. Pencarian kedua dimulai pukul 14.00 WIB. Tapi belum membuahkan hasil,” ungkap dia.

Pencarian hari ini dihentikan karena waktu yang terlalu mepet. Faber menyebutkan pencarian akan dilanjutkan besok.

(Baca Juga: Soal Insiden Tabrakan Perahu Vs Kapal, Keluarga Nelayan-BBPT Sepakat)

“Pencarian melibatkan gabungan berbagai elemen dari Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak dibantu nelayan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Amit bersama Nurdin (40) dan Ardi (33), nelayan asal Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, selesai menangkap ikan pada Sabtu (2/11/2019) sekitar pukul 13.30 WIB di Perairan Sawarna. Mereka yang menggunakan perahu congkreng Bintang 01 berniat pulang.

BACA JUGA   Petani di Kampung Caringin Masih Bisa Tersenyum Meskipun Dilanda Kemarau, Ada Apa?

Add New Playlist