SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemkot Sukabumi merespons cepat kejadian dugaan keracunan yang dialami 13 pelajar SD di Kecamatan Cibeureum. Aparatur pemerintah daerah setempat akan mengecek kondisi permen di minimarket yang diduga memicu terjadinya dugaan keracunan itu.
“Saya sudah koordinasi dengan Diskoperindag dan Dinas Kesehatan agar mengambil sampel permen yang dimakan pelajar. Sebab, informasinya, dugaan keracunan ini bermula usai pelajar memakan permen,” tegas Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).
(Baca Juga:Â Belasan Pelajar SD di Kota Sukabumi Diduga Keracunan Permen)
Fahmi menyebutkan permen itu dijual dalam bentuk kemasan. Satu kemasan berisi beberapa butir permen.
“Jadi ada pelajar yang beli permen dalam kemasan. Kemudian isinya dibagi-bagikan ke teman-temannya. Setelah makan permen, mereka kemudian merasakan pusing disertai mual,” jelasnya.
(Baca Juga:Â Lelaki Tua Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Rumah)
Fahmi sudah mendapat informasi, masa kedaluwarsa pada kemasan permen itu pada 2021. Namun Fahmi menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang untuk mencari tahu penyebab pasti dugaan keracunan massal pelajar tersebut.
“Anak-anak yang dirawat di rumah sakit berangsur membaik. Tapi mereka masih dalam proses pemeriksaan. Insya Allah semuanya bisa kembali pulih,” ujarnya.
Kontributor:Â Rizky Miftah
Editor:Â Sulaeman